KONI Pusat Dukung Papua Tuan Rumah PON XX Tahun 2020

Provinsi Papua bersiap menjadi tuan rumah Pekan Olahraga Nasional (PON) XX tahun 2020, Provinsi yang ada di ujung paling Indonesia tersebut secara resmi mendaftar sebagai calon tuan rumah PON 2020 ke KONI pada Senin (25/11) kemarin. Pendaftaran Papua sebagai tuan rumah ini berlangsung meriah dan penuh sukacita. Dipimpin Ketua Umum KONI Papua yang juga Gubernur Papua Lukas Enembe,SIP.MH. Rombongan berjalan kaki sejauh 500 meter menuju kantor Umum KONI Pusat di bilangan Senayan -Jakarta Selatan. Didampingi Staf Khus Presiden Felix Wanggai, Ketua MRP Timotius Murib, Ketua DPRP Bert Tabuni. Turut hadir pula beberapa seperti Bupati Merauke Romanus Mbaraka, Bupati Lani Jaya Befa Jigibalom, Wakil Bupati Jayawijaya John R Banua, Asisten II Sekda Kota Jayapura Otniel Merauje mewakili walikota Jayapura. Serta para pimpinan SKPD Provinsi Papua dan Panitia Papua menuju PON 2020. Arak -arakan ini menarik perhatian para pengguna jalan yang lewat di jalan yang dikenal dengan nama lingkaran segitiga emas itu. Sampai didepan halaman KONI Pusat, rombongan disambut tarian asal Suku Dani dan mendapat pengalungan bunga. Ketua Umum KONI Papua yang juga Gubernur Papua Lukas Enembe disambut Wakil Ketua Umum KONI Pusat Mayjen (Purn) Marsda (Purn) Ir KI Nugroho, beserta jajaran KONI pusat, dihantar masuk ke pelataran kantor KONI Pusat. Dalam sekapur sirihnya Sekum KONI Papua yang juga Ketua tim pemenangan Papua tuan rumah PON XX tahun 2020 Yusuf Yambeyabi, mengatakan pendaftaran Papua sebagai tuan rumah merupakan sejarah baru bagi Tanah Papua. Jika menjadi tuan rumah ada 43 cabang olahraga, Papua siap menyelenggarakan. Sedangkan untuk pembangunan venues. Sesuai aturan 50 persen venues yang tersedia dimana ada 27 venues dan Papua memiliki 18 venues. Dalam artian sudah 50 persen. “Ini menandakan Papua serius menjadi tuan rumah, Ini akan menjadi sejarah baru bagi Tanah Papua dan akan tercatat sepanjang massa. Menjadi momen buat Papua,”kata Yusuf. Usai memberikan sekapur sirih. Acara selanjutnya, dengan diiringi penari Suku Dani yang membawa dokumen kelengkapan Papua sebagai tuan rumah PON 2020 didalam noken dan dibawa oleh penari wanita. Noken berisi dokumen itu kemudian diserahkan kepada Lukas Enembe selaku ketua umum KONI Papua yang langsung diserahkan kepada wakil ketua tim penjaringan PON XX tahun 2020 Marsda TNI (Purn) Ir KI Nugroho. Usai penyerahan, dengan diantar staf KONI pusat. Ketua Umum KONI Papua bersama rombongan secara resmi mendaftarkan diri sebagai tuan rumah PON XX tahun 2020. “Seluruh masyarakat Papua menginginkan Papua jadi tuan rumah PON 2020. Pada 29 April, pemerintah daerah Papua sudah bertemu secara resmi hadap Presiden SBY menyampaikan keinginan jadi tuan rumah. Mei soft launching di bundaran HI Hotel Indonesia,” terangnya. Pada penyelengaraannya nanti, Papua siap menyelenggarakan 43 cabang olahraga yang bakal digelar dan membutuhkan 27 venue pertandingan. Menurut Yusuf, di Papua saat ini sudah ada 18 venue yang siap digunakan dan kekurangannya akan rampung sebelum penyelenggaraan. “Kami akan menggelar di lima kabupaten, yakni Jayapura, Timika, Mimika, Wamena dan Sorong. Peletakan batu pertama sport center sudah kami lakukan di Timika,” ucap Yusuf yang juga menjabat sebagai Sekum Koni Papua. Papua akan bersaing dengan tiga provisi lainnya yang juga bakal mengajukan diri sebagai tuang rumah PON 2020. Yaitu Jawa Tengah, Bali dan Sulawesi Tenggara. “Sekarang ini kami sudah mendapat dukungan penuh dari 24 Koni Provinsi. Jadi kami optimistis bisa menjadi tuan rumah PON 2020,” ucap Yusuf yang juga menjabat sebagai Kepala Dinas Perhubungan Provinsi Papua Ditempat yang sama, Wakil Ketua Umum III KONI Pusat Marsda (Purn) Ir KI Nugroho, yang juga wakil ketua tim penjaringan KONI pusat, untuk PON XX tahun 2020. Salut melihat kesiapan dan keseriusan Papua untuk menjadi tuan rumah PON 2020. “Melihat kesiapan dari Papua. Kalau saya secara pribadi menyetujui, Provinsi Papua salah satu dari tiga besar yang kami usulkan menjadi tuan rumah PON 2020,”katanya. Secara garis besar, Nugroho menjelaskan ada dua hal yang menjadi prasyarat PON tuan rumah. Pertama mengajukan permohonan tertulis sebagai tuan rumah PON 2020. Kemudian yang kedua peserta PON wajib mengajukan formulir isian dan dikembalikan selambat -lambatnya tanggal 30 Nopember 2013. “Tetapi untuk Papua ini baru dibuka pendaftaran sudah langsung mendaftar. Dengan pedaftaran ini maka Papua menjadi provinsi yang pertama mendaftarkan diri sebagai tuan rumah PON XX tahun 2020,”ujarnya dengan nada meyakinkan. Selain itu juga,pada kesempatan itu Nugroho menegaskan, dengan pendaftaran Papua sebagai tuan rumah menandakan bahwa Papua adalah bagian dari NKRI. “Ini menjadi sejarah bagi Papua. KONI Pusat melalui tim verifikasi akan menjaring semua persyaratan yang diminta termasuk syarat administrasi. Jika syarat administrasi dipenuhi. Maka tim penjaringan akan meninjau kesiapan lapangan ke daerah/provinsi yang akan menjadi tuan rumah. Berharap apa yang dilakukan menjadi manfaat bagi NKRI. “Untuk pada kesempatan ini saya menyatakan, secara resmi Papua telah mendaftarkan diri sebagai tuan rumah PON 2020.