Seperti di dalam Injil Mazmur 133 : 3, “seperti embun Gunung Hermon yang turun ke atas gunung – gunung Sion. Sebab kesanalah Tuhan memerintahkan berkat, kehidupan untuk selama – lamanya”, demikianlah penggalan Firman Tuhan yang menjadi dasar dan kekuatan iman bagi bersatunya masyarakat pegunungan yang menyadari bahwa untuk membangun Papua harus dimulai dari pegunungan dan nantinya berkat itu akan mengalir turun ke gunung – gunung lainnya bahkan ke seluruh pesisir Papua sehingga impian sejahtera itu akan menjadi kenyataan.
“Tuhan sudah menunjukkan kita jalannya, namun kita tidak pernah menyadari itu, karena membangun Papua ibaratnya seperti air embun Hermon, ia tidak mungkin memancar dari pesisir naik ke gunung – gunung, tapi harus dari gunung ke pesisir, dan ini adalah era dimana anak Gunung harus menunjukkan kebenaran seperti yang di mau oleh Tuhan, bahwa membangun Papua mari kita mulai dari membangun daerah gunung, “, ujar Lukas Enembe dalam orasi politiknya ketika di anugerahi gelar Tarraya Omane (persaudaraan dua suku yang erat bagaikan dua buah batu yang keras) dari masyarakat suku Amungsa di Mile 32 Kampung Amungme Kabupaten Mimika. Menurut Enembe, saat ini sudah ramai bermunculan nama – nama bakal calon Gubernur, dan mayoritas dari pegunungan, menurutnya itu suatu khabar menggembirakan bagi kaderisasi dan kristalisasi kepemimpinan Papua ke depan, sehingga sudah saatnya generasi tua untuk memberikan tongkat estafet dan tanggung jawab bangun Papua kepada generasi yang lebih segar (muda).
“yang sudah ramai ada Klemen Tinal, ada Wellington Wenda, mungkin juga Alex Hesegem, Noak Nawipa, kesemuanya itu adalah putra terbaik dari Pegunungan, yang lain mungkin menyusul, kita harus bangga akan itu karena sekarang sudah tumbuh keberanian untuk membuktikan bahwa kita anak – anak muda dari Gunung juga bisa berkontribusi menata daerah ini, karena kita sudah siap, dan sekarang ini adalah eranya”, kata Lukas Enembe
Menurutnya lagi yang memahami benar betapa kemiskinan itu sebuah menu sehari – hari bagi sebagian besar masyarakat pegunungan dan masyarakat Papua secara umum adalah anak adat dari Gunung yang masih menjaga kemurnian adat – istiadatnya dan tidak tergerus oleh perkembangan zaman.
“selama ini orang lain hanya bicara, tapi tidak ada perubahan mendasar di daerah pegunungan Papua, kami yakin Enembe yang bisa membangkitkan Papua ini”, kata Relita Tambunan selaku Ketua DPD PPPI dan Chris Wopari selaku Sekretaris Umum DPD Partai Pengusaha dan Pekerja Indonesia (PPPI) Papua, salah satu partai politik yang tergabung dalam Koalisi Papua Bangkit.
Chris Wopari dari Kabupaten Jayawijaya dihadapan ratusan masyarakat Mimika menegaskan bahwa 10 kabupaten di Pegunungan Tengah sudah ikat suara dalam noken dan kasih semua ke Kaka Lukas Enembe, alias mendukung penuh.
“selama ini embun Hermon itu naik merayap dari pesisir pantai untuk membasahi puncak – puncak gunung, kali ini kita akan kembalikan sesuai dengan firman Tuhan bahwa embun itu harus turun dari gunung membasahi seluruh pelosok Tanah Papua”, katanya lagi
Thomas Songgenau dari Partai Patriot dan Koordinator Wilayah Dapil V saat diberikan kesempatan memperkenalkan diri juga menandaskan hal yang sama menurutnya tidak ada itu air mengalir dari pesisir ke gunung – gunung, yang benar itu dari gunung air turun dari gunung mengaliri lembah – lembah, supaya ada pemerataan, dan filosofi itu menurutnya hanya dipahami dan sudah diterapkan oleh Kaka Lukas Enembe sebagai orang Gunung selama ini.
Longginus Tangor, S.Sos, dan Harni Onibala, sebagai pengurus Partai Karya Peduli Bangsa (PKPB) Provinsi Papua, mengatakan bahwa partanya mendukung Pak Lukas Enembe sejak periode lima tahun lalu.
“alasan kami karena Lukas Enembe ini baik dengan semua orang, dan ia mempunyai visi misi yang jelas untuk Papua, cara pikirnya berpijak pada kondisi riil masyarakat dan membumi, bukan sesuatu yang muluk – muluk dan susah dijangkau oleh akal sehat, sederhana, seperti orangnya, karena dengan kesederhanaan dan rendah hati Papua harus dibangun”, kata Harni Onibala.
Harun Anggibau anggota DPRP dari Partai Kasih Peduli Bangsa (PKPB) yang terpilih dari Dapil V yang meliputi Mimika, Nabire, Deiyai, Dogiyai, Paniai, Intan Jaya menegaskan bahwa 12 anggota DPRP dari daerah Pegunungan termasuk Dapil V sudah membulatkan tekad untuk mendukung penuh Lukas Enembe.
“Koalisi Papua Bangkit ini adalah tim yang paling solid dan paling siap di Tanah Papua saat ini, dan kami yakin bersama pertolongan Tuhan, maka kita akan menangkan suara rakyat untuk membangkitkan rakyat Papua dari belenggu janji – janji para petinggi daerah untuk menghadirkan kesejahteraan kepada rakyat di kampung”, tegas Boy Markus Dawir sebagai salah satu petinggi Partai Demokrat Papua ketika di daulat memperkenalkan diri.
Menurut Ketua Partai PPRN Provinsi Papua, Kenius Kogoya, dari sekian Anak Koteka yang ada saat ini menurut penilaiannya yang paling siap dan terbaik hanya Kaka Lukas Enembe.
“ibaratnya Papua saat ini tengah mati suri, dan hanya dengan kepemimpinan Kaka Lukas maka Papua akan bangkit, kita hanya mau melihat sesuatu yang pasti dan menjawab kebutuhan rakyat bukan janji atau mimpi yang muluk – muluk”, tandasnya.
Wakil Ketua DPD PKS Papua, Ikhwanul Muslimin yang diberikan kesempatan memperkenalkan diri kepada masyarakat di Mimika kemarin kembali menegaskan komitmen dan alasan kenapa partainya yang notabene adalah partai yang berbasis masyarakat muslim sudah dua kali mengusung Lukas Enembe, S.IP maju sebaga Calon Gubernur Provinsi Papua.
“Makna Nama “LUKAS” itu berarti Lumbung Kasih, dan selama ini secara pribadi maupun sebagai pejabat pemerintahan, kasih yang di gembar – gemborkan oleh Lukas Enembe itu bukan sekedar jargon namun tercermin dalam tindak dan perbuatannya yang bermotto Kami Ada Untuk Semua, jadi sosok Lukas Enembe ini yang kami anggap bisa menjadi pemersatu Papua tanpa melihat latar belakang, suku bangsa, karena komitmennya yang kuat untuk angkat derajat rakyatnya”, terang Ikhwanul Muslimin.
Helpius Hugi dari Kabupaten Yahukimo, mengatakan bahwa majunya Lukas Enembe sebagai salah satu calon Gubernur Papua 2011 – 2016 menyangkut harga diri dan martabat anak Gunung, menurutnya orang lain boleh datang ke Yahaukimo dengan uang, tapi kasih masyarakat Yahukimo hanya ada pada Bapak Lukas Enembe, karena menurutnya yang punya visi yang jelas untuk semua rakyat Papua dan rendah hati hanya Bapak Lukas.
“teman – teman dari pesisir harus jiwa besar, sekarang harus kasih kesempatan saudara dari gunung, supaya ada keadilan, pembangunan antara gunung dengan pesisir itu seperti muka dengan belakang, dan yang memahami kondisi riil dan dekat serta bisa merasakan apa yang jadi pergumulan rakyat sekarang itu hanya Bapak Lukas Enembe”, tandasnya lagi.
Frits Aronggear Sekretaris DPD Partai Patriot Papua yang berasal dari Kabupaten Kepulauan Yapen kepada masyarakat Mimika mengutarakan bahwa dirinya sebagai orang pesisir saja mendukung penuh Lukas Enembe, karena menurutnya seorang Lukas Enembe sudah membuktikan keberaniannya menembus perbedaan yang ada selama ini sejak lima tahun lalu, dan dari semua generasi muda dari Pegunungan hanya Lukas Enembe yang paling siap.
“bangun Papua ini butuh tenaga muda yang bisa meluangkan waktu dan tenaga untuk menyambangi rakyatnya kapan saja, tinggal, dan merasakan bagaimana pahitnya kehidupan rakyat, dan sebagai Bupati Puncak Jaya selama ini kita sudah lihat Enembe sudah membuktikan itu semua, lima tahun cukup baginya ditempa alam, karena rakyat butuh pemimpin yang benar – benar hadir dengan hati bukan kehadiran yang dikemas dalam seremonial bertajuk Turun Kampung yang boros”,katanya.
Ketua DPD Partai Barisan Nasional (BARNAS) Provinsi Papua, Jimi Mabel dari Lembah Baliem yang mengaku pada periode sebelumnya adalah Ketua Tim Alex Hesegem, secara tegas mengungkapkan sikap politiknya yang akan mendukung Lukas Enembe baik secara pribadi maupun partainya.
“pada periode sebelumnya saya di tempat lain, terus terang Ketua Tim Sukses Alex Hesegem itu saya, tapi saya pindah kesini karena tangisan, air mata, Bapak, Ibu, Saudara sekalian tidak di dengar dan tidak di lihat selama ini, dan yang punya beban itu hanya Kaka Lukas Enembe saja, sedangkan kinimbiu bakiti ada di dalam hati dia, jadi saya tegaskan Kaka Lukas tra` kosong”, ujarnya
Sedangkan Arul Wanimbo Wakil Ketua Partai Nasional Benteng Kemerdekaan Indonesia (PNBKI) dari Dapil IV yang meliputi 9 kabupaten mengungkapkan bahwa ia sebagai perwakilan dari dari 9 kabupaten di Pegunungan sudah memilih dan memantapkan hati hanya untuk Lukas Enembe.
“jadi besok itu kita tidak memilih lagi, kita isi noken saja dan serahkan ke dia untuk Pimpin dan bangun Papua ini, saya sangat setuju dengan gagasan untuk memberikan 80 % dana otsus untuk kabupaten, dan di DPRP kami siap amankan itu”, ujarnya.
Kunjungan Lukas Enembe, S.IP ke Kabupaten Mimika Sabtu (14/5) kemarin merupakan safari politiknya yang terakhir menyambangi beberapa kabuaten di daerah pesisir utara Provinsi Papua, dimana bersama para pengurus parta politik pengusungnya yang tergabung dalam Koalisi Papua Bangkit selama sepekan menyambangi beberapa kabupaten untuk meresmikan Sekretariat Tim Kampanye dan Posko Pemenangannya baik yang d bawah naungan Koalisi Papua Bangkit maupun Posko untuk Tim Indepedent.
Dimana perjalanannya dimulai dari Biak, dilanjutkan ke Serui, kemudian ke Nabire, Paniai dan terakhir ke Mimika, dimana ketika di Paniai Lukas Enembe menyempatkan diri untuk menengok Kabupaten Deiyai.
Dalam setiap lawatannya di daerah – daerah dimaksud, kegiatan Lukas Enembe selalu di padati oleh ratusan masyarakat yang datang mengelu – elukannya, bahkan sebagai tanda penghormatan dan menitipkan harapan mereka kepada Lukas Enembe beberapa kelompok masyarakat memberikannya gelar kehormatan sebagai anak adat.
Seperti ketika berkunjung ke Kampung Sorido yang terdiri dari 17 kereth ia dianugerahi gelar “Naman Kamasan”, sedangkan di Kamapung Swapodibo mendapat gelar adat “Urbasa” dan terakhir di Timika oleh Taadius Kawaay, Kepala Suku Amungme dan Kamoro ia dianugerahi gelar “Tarraya Omane” dalam sebuah prosesi adat dengan mempersembahkan seekor babi yang dipanah di depan pintu gerbang.
Bukan hanya gelar adat saja, dukungan doa dan pernyataan sikap dari beberapa kelompok masyarakat juga banyak diterima oleh Lukas Enembe, sebagaimana yang terjadi di Kampung Kaarang Mulya Kabupaten Nabire, ibaratnya seorang Panglima Perang yang hendak di lepas ke medan perang, Lukas Enembe, S.IP dilepas dalam sebuah prosesi Ibadah Pengutusan yang dihadiri oleh ribuan masyarakat.
“saya sudah tegaskan ke kader dan partai dan tim sukses, bahwa agenda kita hanyalah meresmikan posko dan sekretariat Tim Sukses jadi tidak perlu pengerahan massa besar – besaran, namun karena kehendak masyarakat yang begitu besar ingin memberikan penghormatan dan menyambut kami, kami tidak bisa menolak, jadi kesannya macam sudah mau kampanye”, kata Lukas Enembe, S.IP yang selalu tersenyum dan tidak pernah merasa lelah padahal kegiatannya di tiap daerah yang disambangi begitu padat hingga tengah malam.
Menurutnya lagi sengaja ia memboyong semua pengurus partai yang tergabung dalam Koalisi Papua Bangkit, karena itu bukti soliditas barisan pedukungnya, dan menurutnya pengurus partai yang ikut menyertainya dalam sebuah rombongan besar itu bukan sekedar datang menonton, tapi begitu sampai di daerah mereka langsung konsolidasi ke pengurus partainya masing – masing.
“kita bukan baru satu dua tahun ini kerja, begitu dengar putusan MK lima tahun lalu, saya tidak marah dan patah semangat, tapi tetap tersenyum dan mengambil hikmahnya, bahwa Tuhan ingin saya membangun semuanya dari bawah, menguasai legislatif terlebih dahulu, menempatkan kader – kader di beberapa daerah, jadi kami selangkah lebih maju dari yang lain, yang masih sibuk cari partai, atau pencitraan”, kata Lukas Enembe.
Dan sesuai rencana, dalam sepekan ke depan kembali Koalisi Papua Bangkit melakukan safari politik mengunjungi daerah Selatan Papua.*Sumber:(Bintang Papua)
No Comments to "Saatnya Anak Gunung Pimpin Papua"