“Kami sudah melakukan dua kali survey oleh LSI, dan sudah ada 7 nama yang kami kantongi, bahkan sudah sampai ke tangan Ketua Majelis Pertimbangan Partai yakni Presiden SBY, dan dari nama – nama itu sebenarnya sudah ada yang mengerucut, namun kami masih menunggu petunjuk dan panggilan dari SBY, karena SBY ingin yang memimpin Papua ke depan bersama – sama dengan saya adalah orang yang benar – benar memiliki hati untuk Papua dan sosok yang sudah terbukti kemampuannya,” demikian penjelasan Lukas Enembe di hadapan masyarakat Kepulauan Yapen Rabu (11/5) kemarin saat meresmikan Sekretariat Tim Pemenangan Kabupaten Kepulauan Yapen.

Menurutnya pemilihan bakal calon Wakil Gubernur yang akan mendampinginya bukan semata – mata kalkulasi politik menang kalah, namun pertimbangan utama adalah sosok yang benar – benar mencintai rakyatnya ibaratnya lebih dari mencintai diri dan keluarganya sendiri, sudah terbukti kemampuannya dan sama sekali bukanlah sosok seorang yang haus akan kekuasaan, jadi memang ia akan meminta kepada beberapa figur yang mempunyai profil seperti itu untuk bersama – sama bergandengan tangan dengannya membangun Papua.

Ia menambahkan bahwa yang ia harapkan menjadi mitranya dalam membangun Papua ke depan adalah orang yang benar – benar orientasinya bukan pada kekuasaan dan orang yang tidak berambisi untuk menumpuk harta kekayaan.

“sudah ada figur yang cocok untuk itu dan sudah saya ajukan ke SBY, tinggal menunggu persetujuan dan nantinya kemungkinan pusat yang akan meminta kepada yang bersangkutan sesua mekanisme partai”, kata Enembe. Kunjungan Lukas Enembe ke Kepulauan Yapen mendapat sambutan hangat dari masyarakat Yapen, dimana sejak di bandara sekelompok tarian adat telah menunggunya sejak pagi hari untuk menyambutnya dan Kepala Dinas Pariwisata Welem Bonay, S.Sos berkenan menyematkan topi adat tanda kehormatan kepada Lukas Enembe setelah menginjakkan kakinya ke piring batu. “kami ingin bapak sebagai pemimpin Papua ke depan punya hati untuk melihat kebudayaan sebagai satu asset Papua yang harus mendapatkan porsi lebih dan diperhatikan selain lima fokus program proritas yang dicanangkan oleh Pemprov selama ini yakni pendidikan, kesehatan, infrastruktur, dan ekonomi kerakyatan”, ujar Welem Bonay usai memakaikan topi adat masyarakat Yapen dan mengalungkan bunga ke leher Enembe.

Dari Bandar Udara Soedjarwo Condronegoro Serui, rombongan Lukas Enembe yang menginap di Hotel Kelapa Dua mengikuti ibadah pentahbisan rumah Pastori Gereja Pentakosta di Indonesia (GpdI) Jemaat El Shaddai Warari Serui. Dalam acara ibadah yang juga dihadiri oleh Plh. Sekda Kepulauan Yapen dan Kapolres Yapen serta sejumlah pejabat Pemkab lainnya, Lukas Enembe meminta maaf karena terpaksa hadir ke tempat ibadah dengan atribut partainya. “saya minta maaf kalau terpaksa hadir disini membawa atribut partai, karena acara ini adalah suatu kehormatan bagi saya, karena di luar jadwal, tadi di Bandara baru dberitahu, dan saya berat hati menolak undangan ini karena saya adalah anak Penginjil”, kata Enembe yang mengenakan jas Biru berlogo Partai Demokrat dan tidak berpanjang lebar memberikan sambutan ketika diminta. Sedangkan Plh.

Sekda Yapen Hengki Worumi dalam sambutannya merasa bangga dan mengucapkan terima kasih karena Lukas Enembe selaku Ketua DPD Partai Demokrat berkenan hadir memenuhi undangan masyarakat. “bapak punya baliho sudah lama terpampang di Kota Serui ini, kadang saya pikir kapan bisa bertemu, namun hari ini ada rasa bangga karena bukan hanya bertemu langsung namun saya bisa berjabat tangan dan duduk berdampingan, itu adalah suatu kehormatan”, katanya.

Setelah itu acara dilanjutkan di Sekretariat Tim Pemenangan Lukas Enembe di Kota Serui, dimana Lukas Enembe kembali di sambut secara adat oleh kelompok tari dan simpatisan serta pendukungnya yang sudah menanti sejak pagi hari.
Sebelum membuka papan selubung kantor Sekretariat Tim Pemenangan, Lukas Enembe berkesempatan memberikan sambutannya yang kembali menegaskan komitmennya untuk mensejahterakan rakyat Papua dan salah satu program unggulannya adalah pemberian Tunjangan Jaminan Sosial Kesejahteraan Rakyat Papua (JASKESRAP) yang dharapkan dapat menolong rakyat Papua.

Selain itu ia juga menegaskan perlunya evaluasi menyeluruh kebijakan alokasi dana Otsus untuk kabupaten dan provinsi, dan ia menegaskan bahwa motivasinya untuk tampil sebagai Pemimpin Pembaharu Papua adalah hanya untuk mengawal masyarakat Papua yang miskin benar – benar menjadi Tuan di negerinya sendiri, dan merasakan apa itu kesejahteraan yang sebenarnya.

Sumber:(Bintang Papua)