JUBI — Implementasi Otonomi Khusus (Otsus) serta kegagalannya tidak bisa disamakan antar satu daerah dengan daerah lainnya di Papua.

“Tidak bisa pembangunan tiap daerah di Papua disamakan, sebab ada kawasan yang masih terisolasi dari pembangunan,” kata Bupati Puncak Jaya, Lukas Enembe di Jayapura, Rabu (24/2).

Pandangan ini disampaikan saat menjadi pembanding/pembahas materi dalam seminar “Pembangunan Peningkatan Kesejahteraan Masyarakat Papua dalam kerangka Negara Kesatuan Negara Republik Indonesia”  yang diselenggarakan oleh Democratic Center (DC) Uncen Jayapura di Hotel Swiss Bell Kota Jayapura, Rabu (24/2).

Enembe menilai sedari awal Otsus sudah salah urus, dibuktikan dengan tiadanya lembaga yang mengatur. “Saya pernah berbicara agar ada lembaga yang mengaturnya, sehingga tidak salah jika saat ini banyak pakar mulai membicarakannya,” ujarnya.

Perjalanan sembilan tahun Otsus Papua, kata dia, juga tidak dapat dijadikan indikator menilai keberhasilan pembangunan di daerah selatan, daerah pegunungan tengah hingga Mamberamo. “Daerah-daerah ini sebelumnya tidak pernah tersentuh dengan pembangunan,” tuturnya.

Terkait indeks kemiskinan di Papua yang rendah, dia mengatakan, “maka ini mengindikasikan bahwa masih ada wilayah atau kawasan yang belum disentuh pembangunan.”

Keberhasilan harus diukur dari daerah yang terlebih dulu menerima perubahan, katanya. “Jadi semua daerah jangan disamakan.” (Eveerth Joumilena/Tabloid Jubi)